lunturnya nasionalisme dalam jiwa Indonesia

Sabtu, 15 Maret 2008

62 tahun setelah kemerdekaan indonesia,perjalanan yang ditempuh telah mengukir banyak sejarah.Namun tugas utama negara yang memberikan kepastian dan kesehjateraan rakyat hingga kini ngambang. nasionalisme yang terbentuk bukan sekedar kesadaran primitif,tapi etno nasinalisme yang berubah menjadi nasionalisme adalah karena keinginan untuk hidup bersatu dalam keanekaragaman.
nasionalisme yang kini mulai pudar bukan hanya karena jiwa rakyat itu

UNTUK SEMUA

PROLOG

Ide ini muncul begitu saja.... saat Bang Nur Iskandar sedang berkoar-koar menyemangati Niar dan teman-teman untuk terus menulis. Lalu Niar teringat dengan setumpuk cerpen-cerpen yang tersimpan di binder Niar yang berdebu. Jadi nggak salah kan Niar melaunching novel Niar yang nggak hanya berisi tentang cerpen...

Oke mungkin baru ini karya yang niar hasilkan,niar harap ada saran dari yang berminat untuk membacanya.



ciTA DAN CINTA DI ATAS AWAN


“T
au gak Rico dah jadian lho ama April!”seru Esti setengah histeris seolah-olah berita yang ia sampaikan lebih dari hebohnya berita tentang tsunami!
“Gak nyangka banget yah….padahal si Rico itu kan culun banget pas ospek!apalagi sekarang aku dengar dia udah jadi anak pers kampus kita,hebat gak tuh..”sambung sari sambil mencomot pisang goreng yang baru saja kusajikan diatas meja.
“Jadi maksud kedatangan kalian Cuma mau bilang duh….coba dulu Rani nerima Rico,pasti seru banget kan jadi cewek anak pers.gtu kan?”ujarku dengan mata setengah mendeik kesal kearah mereka berdua yang malah sibuk berebutan cokelat panas yang kuletakkan diatas meja.
“Tau aja kamu Ran,baru aja aku mau bilang gi..hmp..hmf….”
Omongan Esti terpotong saat tangan mungil Sari membungkam mulutnya,aku memajukan bibirku lima centi saat Sari memasang tampang sok imut.
“Gak penting banget kali ya Ran pacaran dengan Rico,toh kayaknya si April suka dengan Rico karena Rico anak pers kok.”ujar Sari dengan senyum yang dibuat sok manis.
“AWW…”teriak sari sambil mengibaskan tangannya,dan menjitak kepala Esti yang memasang tampang penuh kemenangan.
“Kalian pasti bosan kok dengerin apa yang Rani bilang,udah berkali-kali tapi kok kayaknya kalian gak ngerti juga!bukannya Rani munafik bilang gak butuh padahal pengen banget,bilang enjoy aja padahal blingsatan,bilang gak iri tapi ternyata syirik!ini karena Rani kenal pribadi Rani sendiri yang Rani sendiri gak suka dan gak mau kalu hanya karena masalah kek gini apa yang Rani cita-citakan gak jadi kenyataan hanya karena masalah sepele.Klian tau kan model Rani?”
“Iya….tau kok kita,diantara kita bertga sapa sih yang mimpinya paling tinggi kalau gak kamu!”seru Esti sewot
“Eh…Bung Karno aja dulu sudah sering bilang tentang mencapai ilmu setinggi langit bukan setinggi atap rumah!itu tandanya semua orang berhak mamiiliki mimpi yang nantinya mimpi itulah yang membuat kita berbeda dengan orang lain.”ujarku berapi-api…
“Iya-iya kita tahu,tapi jangan terlalu tinggi Ran.Ntar kalau jatuh sakit.”sahut Sari lunak dengan mata menerawang.
“Iya…Rani Cuma terkesan dengan kata-kata kalau semua orang itu sama tapi yang membuat mereka berbeda adalah mimpi mereka.Dan Rani yakin itu…”
“Tapi Ran,apa salahnya pacaran sih?sapa tau malah kamu semangat!”Tanya Esti sok polos,
“Gak ada yang salah dengan pacaran kalau pacaran itu dimenej.Percuma dong aku ambil mata kuliah menajemen kalau aku sendiri gak bisa memenej diriku sendiri.Banyak kok orang yang pacaran malah mereka berhasil dengan saling ngedukung satu sama lain dalam hal positif.Tapi aku sadar betul pribadi aku yang suka…..”
“Mewek kek anak kecil!”sambung Esti cepat.”Rani…Rani…kapan sih kamu gak selesaikan masalah dengan gak nangis!”ujarnya lagi takut kedahuluan dengan Sari yang udah buka mulut.
“Thanks kalian ngerti dengan Aku,tuh lah aku terlalu pengecut untuk hal kek gini…..”sahutku pelan.
“Wah…berarti kita termasuk orang yang berani dong!”seru Sari bangga
“Iya…berani ambil resiko,Ip kita turun Ups….!”ujar Esti sambil mentup mulutnya dengan kedua tangannya
“Apa?Ip kalian turun?tuh…kan Rani bilang apa!kita kan janjian wisuda bareng!”
“Maaf deh Ran,turunnya gak parah-parah banget kok yang pasti masih tigalah…..”sambung Esti cepat sebelum mulutku mulai benyanyi sumbang.
“Sama sih dengan aku,Ip ku juga turun semester ini.lumayan drastis sih.”
“Ha!mikirin apaan kamu Ran,gebetan aja gak punya apalagi cowok!”Tanya Sari antusias.
“Nilai birokrasiku jelek!”
“Iya…tapi gara-gara apa?”Tanya Esti tak sabaran seolah yang paling pentng adalah alasannya,yang bagi aku gak logis banget..
“Ingat kan waktu ujian mata kuliah birokrasi Rangga duduk disebelahku nanya-nanya tentang April….”
“gara-gara itu lah hapalan yang udah aku hapal ampe komat-kamit langsung hilang seketika ya….blank rasanya,mana mulut Rani pege!bodoh bangetkan aku Cuma gara-gara itu aja isi otakku malah gak bias diajak kompromi.Parah banget gak tuh…..?”
“Au ah…gak ngerti aku Ran,mang gara-gara apa sih?”tanyan Sari yang mulai kebingungan karena omonganku yang ngelantir kemana-kemana.
“Gara-gara…Rangga bilang kalau Rico lagi PDKT ama April…”
“…….”
GEDUBRAK!

#NIAR#

Pasca pingsannya dua temenku didapur kostku{Cuma lima belas menit jak….}Aku mulai menyadari kalau tak selamnya cinta bias memberikan warna pelangi dihatiku,tapi juga bisa mendung yang sangat pekat.
Aku menyukai Rico tanpa satupun yang tau kecuali dua sahabatku yang kadang-kadang hanya bisa menebak apa benar aku menyukainya.Aku menyembunyikannya dengan amat rapih,hingga aku sendiri merasa kalau aku adalah wajah dengan topeng palsu.
Aku sendiri tak tahu alasan apa yang bisa membuatku sangat menyukainya.Meski dahulu aku pernah menolaknya secara halus.
Ah…cinta itu seperti kentut,ditahan sakit dikeluarkan malu.Itulah Aku yang sangat pengecut untuk menunjukkan rasa istemewa ini untuk Rico,Aku masih ingat saat benci itu berubah menjadi perasaan yang membuatku aku sendiri bingung karena terus memiirkannya.
Tapi semuanya sekarang udah berakhir,dan Rico berhak mendapatkan orang yang lebih baik dari aku.
“Ran…Ran….jangan melamun terus,kaset udah mau dputar!”seru Sari sambil menyenggol lengan ku.
Seolah baru tersadar,aku memandang sekilingku yang mulai sibuk dengan kertas ujian toffel dihadapan mereka masing-masing.Aku tersenyum kearah Sari yang tampak kebingungan dengan tingkah aku yang tampak tak semangat.
“Ayo Ran!ini kesempatanmu untuk menggapai mimpimu!”bisik Sari menyemangatiku.Heh benar juga,kenapa aku harus mengerbankan mimpiku?!
“Thanks say….”
Aku mulai konsen dengan ujian toefel yang sedang kuhadapi,sepertinya usahaku dengan ikut les menampakkan hasil meski yang cas..cis..cus..ditelingaku kurang jelas.
“Ran…”sebuah suara memanggilku dari belakang,tapi belim sempat aku tahu empu yang punya suara sumbang itu aku sudah geli melihat Sari yang tampak konsen ngebulatkan kolom jawabannya.
“Rakus banget kamu Sar! ampe semuanya kamu bulatin!”bisikku yang disambut dengan tawa jelek Esti.dari belakang,seolah tersadar kebodohannya Sari tersenyum malu kearahku.
“Ran….”panggll Esti setengah berbisik.Aku menoleh sedikit kearahnya,jantungku tiba-tiba berdetak begitu cepat,kemeja biru itu?!Apa Esti sengaja memangglku untuk menunjukkan ad makhluk itu disampingnya.Otakku mulai tak bisa diajak kompromi,jangan seperti ini lagi…
“Ran budek ya?!dipanggil kok gak noleh?soal listening tadi tuh ada berapa sih?aku kebablasan ngebulatinnya neh?”terdengar tawa renyah dari bibir Sari,namun yang aku sesalkan otakku tak bisa untuk diajak mencrna apa jawaban dari pertanyaan Esti seperi computer yang lagi hang!
“Ran……!”
“60 soal.”sebuah suara menjawab pertanyaan Esti dengan nada tak suka,tapi suara itu bukanlah suara pemilik kemeja biru yang kukira duduk dibelakangku.Aku menoleh kebelakangku,Esti sudah masang tampang paling jutek dan cowok disebelahnya juga gak kalah jutek!untunglah bukan Rico,karena yang duduk dibelakangku adalah Ari teman kost Rico!
Masa eih Cuma gara-gara gitu aku mau terulang lagi mendapatkan nilai jelek!plis deh Ran coba untuk lupain tuh makhluk karena dia udah jadi milik orang lain.
Mimpi mu lebih pentingkan dari apapun,belajarlah dari pengalaman orang disekitarmu dan kamu bisa dapat pelajaran berharga yang murah alias gratis.
Aku kembali menekuni soal toefel dihadapanku,Oke Ran ayo semangat Australia menunggumu!

#NIAR#

Megamall,pusat perbelanjjan yang sangat ramai dan paling melelahkan bagiku.Apalagi sekarang aku disini sama Mama yang paling hobi banget shopping.Dan yang mulai buat aku kesal Mama belanja anrh_aneh yang gak masuk akal!seperti Hp 2 temanku yang dari tadi malam tulalit melulu,masak sih mereka betah marah ampe seharian gini?!nyesal juga Rani,sepi gak ada mereka si tukang gossip.
“Mama nih aneh deh,kemarin datang gak bilang-bilang taunya sudah dirumah tante Mai!sekarang belanja yang aneh juga lagi!”ujarku kesel saat Mama sibuk memilih sebuah jaket tebel biru laut.
“Kenapa sih Kak,bawaannya sewot dari kemarin?Mama datang jauh-jauh dsri Sintang kan pengen liat kamu,kangen sama anak!ini kok kyaknya Anaknya gak ikhlas banget nemenin Mama belanja.”
“Bukan gitu Ma,abis mama dan papa aneh dari tadi malam disuruh tidur bareng kayak anak kecil,trus sekarang belanja jaket tebel kek gini!di Sintang kan panas Ma?”
“Sebenarnya Mama tuh dah pengen dari muda jaket kek gini,tapi baru kesampean kakak….”
“Bagus uangnya beli baju kuliah kakak atau buat dek Kiko,ni kan mahal banget Ma.Gak sesuai dengan iklim Indonesia!lagian yah Ma…gak perlu pakek jaket kan dah ada Papa!”ujarku sewot.Mama malah tersenyum girang ntah karena dengar celotehan aku atau menemukan jakat yang dia cari dari tadi.
“Kak…si Sari ma Esti kok gak keliatan,padahalmereka paling seneng kalau mama dating…”
“Iya ketemu si master gossip!”jawabku pendek yang disambut dengan tawa mama.
“Kalian gak berantem kan?udah mahasiswi kok masih kek anak TK!kalau kamu yang tukang ngambek sih Mama percaya,soalnya gak biasa mereka gak dating.”
“Iya sih gara-gara Kakak,abis kakak kan Cuma bercanda!”
“Bercanda apa?kamu sih suka becanda trus….!”kali ini gentian Mama yang sewot!
“Gak bah Ma,Kakak Cuma iseng-iseng jak boongin mereka bilang Kakak dapat beasiswa keluar negeri.”
“trus mereka percaya?salah juga mereka gak belajar dari pengalaman!”
“pertama gak percaya ma,trus biasalah acting Kakak,dan akhirnya mereka percaya dan teman kampus Kakak juga yang lain pada ketipu ha…ha…”
“trus….”
“Eh ada pak Gani,ketahuan deh waktu si Sari nanya,abis Kakak ma ditimpuk Buku sama teman-teman!”
“ha..ha...ada-ada aja kamu kak,kalau mama jadi temen kamu mamak jitak kepala kamu!”Ujar mama sambil menggelengkan kepalanya dan melangkah menuju kasir ternyata keinginan Mama punya jaket buat orang yang kedinginan musim salju gak luntur juga meski aku udah memberikan ceramah yang cukup panjang!
Aku mulai mensejajari langkah Mama yang cepat,bingung juga sih kok tiba-tiba Mama jadi pengen cepat-cepat puang.Aku sih diam aja abis mang udah BT n capek mutar-mutar di Mall.
“Ma…mau kemana kita kok pakek taxi,motor kakak gimana?”
“Udah biar Papa yang ambil nanti!”
“Kita mau kemana Ma?”
“jalan pak ke bandara!”
“………..”

#NIAR#
Aku sudah capek bertanya lagi dengan Mama,sepanjang perjalanan Mama Cuma senyum-senyum aja.Aku mengikuti langkah mama yang cepat,mama menggandengku erat.
SELAMAT BERJUANG SAYANG KAMI MAHARANI,CAYO YAH….!LUV U
Slogan biru laut itu mulai kelihatan dari jauh,aku berhenti sejenak mencoba untuk mengerti tapi Mama malah terus menyeretku kekerumunan orang-orang yang aku sayangi.
“Ada apa nih Ma…..?!”
“Mama sayang dengan kamu,mama bangga…”seru Mama sambil memelukku erat saat 5 langkah lagi aku dekat dengan kerumunan orang-orang itu. Pundakku basah oleh air mata Mama. Dan yang masih ku ingat, serasa tubuhku dijepit, sesak oleh banyak orang, termasuk dua sahabatku
“ ada apa sih, Pa, sebenarnya!?” Tanya ku ke arah papa yang hanya bisa menetapku y6ang dipeluk erat oleh mama.
“ baik-baik ya, Nak, kamu di sana. Sekarang jarak kamu semakin jauh dari Mama dan Papa. Tapi Papa yakin kamu bisa ngejaga diri kamu meski di Negara orang sekalipun, karma kamu putri papa yang paling pintar. Jangan lupa nelpon rumah, kamu kan tau, mama mu ga bisa jauh dari kamu.´ujar Papa sambil mencoba tegar, dan aku kembali Rani yang cengeng dan airmata ku jatuh begitu saja saat Papa memberikan aku sebuah koper kepadaku.
“ Sari, Esti coba tolong cubit Aku. Apa ini mimpi?” tanyaku kepada mereka yang menangis sesegukan. Kontan Esti dan Sari memelukku erat-erat.
“ Ran, oleh-olehnya cowok bule aja deh,” bisik Esti yang membuat kami tertawa.
Tak sengaja aku mencubit lengan kedua sahabatku.
“ Kok jadi kamu yang nyubit sh.!” Seru Sari lagi.
“ Udah-udah, Rani udah telat 15 menit nih. Ayo, Nak cepat masuk ke pintu itu.” Bmbing papa sambil memegang pundakku.
Tangis mama semakin keras. Aku memeluknya.
“ Ma, kakak sayang banget sama mama. Doakan kakak ya, Ma, dapat jodoh orang bule, biar mama dapat cucu yang cakep, kaya Brad Pitt,” Ujarku samblil menghibur mama yang sekali lagi memelukku. Kasihan mama. Putri semata wayangnya akan meninggalkannya sementara dan kali ini lebih jauh.
“ Ran, cepat… Pak Gani udah missed call,” Ujar papa sambil melepaskan mama dariku.
“ Cepat sana… Selamat berjuang.”
“ Da….da….. rani…”
“ love U….. jangan suka gigitin Bule ya di sana.”
“ jangan suka isengin bule disana.”
“ Telpon ya, Ran kalo udah sampai.”
Aku hanya bisa membalas teriakan mereka dengan lambaian tangan sambil berlari ke belakang.. Ya Allah… Sekali lagi, jangan bangunkan aku dari tidurku, karma aku tidak ingin ini hanya sebuah mimpi belaka..”
ka
“ Doakan Rani ya, Pak.”
“ Iya, Bapak yakin kamu bisa.” Ujar bapak sambil mnenepuk pundakku.nya,
Aku berlalu mensejajari langkahku dengan petugas yang panic.
“ Hampir saja Mbak ketinggalan, untung ada temen mbak yang konfirmasi ke kami.”
“ Maaf ya, Mas,….” Jawabku gantung karma tak mungkin aku menjelaskan semuanya.
“ Silahkan naik tangganya, Mbak…” Ujar petugas itu sopan.
Aku sempat terdiam melihat anak tangga yang langsung menghubungkanku dengan sebuah pesawat Batavia, yang aku baru sadar aku baru kali ini melihat pesawat dari jarak yang dekat.
“ Mbak, penumpang sudah menunggu.” Ujar petugas itu tegas
Aku mengangguk btersenyum tak nyaman ke arahnya smbil menaiki tangga.
Kenapa sih harus pake surprise-surprise segala. Aku khan bisa cari tau sedikit bagaimana naik pesawat. Ga seperti sekarang, aku seperti orang bodoh yang terdampar di planet Mars. Dua pramugari menyambutku dengan senyum manis, seolah tau apa yang berkecamuk dalam pikiranku.
“ Tiktenya, Mbak.”
Dengan ragua aku memberikan tiketku pada salah satu pramugari itu.
“ mari, Mbak, Saya tunjukkan tempat duduknya.”
Semua mata tertuju ke arahku. Entah karena aku yang kePedean atau mereka yang kesal karena keterlambatanku. Aku baru sadar, aku benar-benar sendiri di sini dan aku berubah menjadi orang yang diriku pun sendiri tak menganalnya.
“ Silahkan,Mbak, ini tempat duduknya. Ujar pramugari itu alam lembut sambil menunjukkan tempat dudukku di samping jendela.
“ Thanks ya Mbak.” Ujarku dengan bersorak girang dalam hati….
“ Permisi,” izinku pada seorang pria yang sibuk membaca majalah seolah tak peduli dengan kedatanganku, mungkin dia nyadar kali kalo dia mahluk paling terjelek di planet bumi ini,, atau… dia punya hormon angkuh yang…. Whatever lah…..!!!
Aku menatap langit dari jendela. Kemana mereka, ya.. tiba-tiba saja aku jadi kangen mama, papa dan semuanya deh….
Rani… yakin deh kamu bisa kok. Ini kan mimpimu. Selangkah lagi dan kesempatan itu tidak dating dua kali,.. Cayo ya..
“ Udah tau mau ke negeri orang, hobi melamun itu harus ditinggalkan, karena di sana itu, siapa cepat dia dapat..”
Sebuah suara yang familiar di telingaku bergumam,,,,,
Dengan cepat aku menoleh……
“ Riko..!!!”
“ naik tangga pesawat melamun, masuk pesawat melamun, ngobrol dengan pramugari melamun, sekarang udah duduk melamun lagi. Tuh liat, Pramugari lagi ngasih petunjuk….”
“ Riko khan..” tanyaku terbata-bata,,, walaupun setengah hatiku merasa lega karena ada seseorang yang aku kenal di sampingku.
“ Baru beberapa hari ga ketemu aku, kok kamu jadi amnesia, atau kamu sengaja menghapus profilku dari memorimu?!?” Tanyanya dengan suara yang sebenarnya sangat kurindukan sambil terus menatapku.
Jantungku berdetak begitu cepat, rasanya aku tidak berpijak dalam pesawat. Dan rasanya bibirku terkunci.
“ Kamu ga sepeti liat hantu kan, Ran.? Masa cowok seganteng ini kamu kira genderuwo. Lagian kenapa genderuwo naik pesawat..” Ujarnya gemas sambilmencubit ujung hidungku yang bangir.
“ kok kamu ada di sini?”
“ Ini pertanyaan paling bodoh, Ran… Semua penumpang yang ada di sini tentunta mau ke Jakarta dan kita akan naik pesawat lagi untuk ke Australi. Kayaknya beasiswa ini salah orang deh.”
“ Australia? Beasiswa? Kamu dapat beasiswa juga?” Tanya ku yang dijawab nya dengan gelengan kepala.
Ucapkan terima kasih pada seseorang yang telah memberikan haknya kepadamu………………..
“ Jadi kamu yang ………”
“ Sssstttt……….. Aku pikir kamu yang berhak kok dapat ini. Kamu ga mau kan tiba-tiba kita iturunkan dari pesawat gara-gara kita ribut. Oke sekarang pake tali pinggang pengamanMu.” Ujarnya sambil memandang ikat pinggang yang berada di kedua sisi tubuhku. Dengan masih bingung aku mencoba memasang tali pinggang.
” Untung ada aku khan di sampingmu, jadi kamu ga akan pernah merasa sendirian, takut, bingung di negeri orang.” Ujarnya sambil memasangkan tali pinggangku pengamanku.
Aku memandang wajah Riko yang begitu dekat.
“ April………………..?” satu nama yang kontan saja terlontar dari mulutku dan senyum kemenangan itu tergambar jelas di wajah Riko.
‘ Itu hanya cara untuk mencari kebenaran, Ran..”
“…….”
“ Meski kamu menyembunyikannya rapi dalam hati tapi matamu ga bisa berbohong dan aku mencari kebenaran yang selalu kamu sangkal dengan mulutmu, dengan berbagai cara yang tanpa kamu sadari. Aku mengenal kamu lebih dari siapapun, termasuk tentang cita-citamu. Sekarang selangkah lagi kamu menggapai mimpimu, boleh kan aku terus berada di sampingmu untuk menemanimu..?????”…
“……..”
“ Kok diam.. yakin, ga mau aku temenin. Emang kamu tahu Australia? Kamu tahu jalannya? Kamu tahu tempat tinggalmu? Dan kamu tahu dimana kampusmu? Pasang ikat pinggang ini aja ga bisa.”
“……………………”
“ Kok masih diam… Orang bule itu ga semuanya baik loh, apalagi tahu kalo kita ini pendatang. Masih ga percaya…..! di Australia jug…………….”
Kata-kata Riko berhenti begitu saja saat aku bersandar di bahunya sambil menangis.
Begitu jauh dia memikirkan apa yang tidak pernah aku pikirkan. Selama ini aku bangga selalu bangga berhasil ngerjain orang, tapi ternya kali ini aku kalah dipermainkan oleh cinta.
“ Mbak, permennya boleh ambil lebih dari satu kan,, pacar saya ngerengek-ngerengek nih Mbak..” ujar Riko memelas pada Pramugari yang menyodorkan satu kotak permen. Pramugari itu hanya tersenyum manis.
“ AWWWW!!!!!!” teriak Riko memelengking saat aku meggigit lengannya gemas….!!!!!
Kali ini pramugari itu tertawa keras………..



THE END




DUA BOLA MATA COKELAT


30 Desember 2004

Dear diary…

S
ebel,sebel,sebeeeeeel!!!!!!
Kenapa sih mami dan papi gak mau ngerti juga apa yang Alza mau!padahal Alza Cuma pengen ganti Hp itu aja….gak mahal kok toh harta kekayaan papi gak bakal habis tujuh turunan!”Hp Kamu kan baru ganti 2 minggu yang lalu Za,waktu kita shopping kemaren?belum rusakkan?” Tanya Mami basi!gak tau apa sekarang kan Hp itu udah gak model lagi,malu dong Alza dengan temen-temen Alza!tapi itulah orang tua pikirannya kolot banget!
Apalagi sejak si Ima datang,pembokat baru yang Papi bawa dari Aceh.semua-semua yang Alza lakukan pasti disangkut pautkan dengan kejadian tsunami!pengen banget kali ya anaknya cepat mati biar gak ada yang protes kalau papi mau KAWIN lagi!
Aneh deh kenapa mami mau dengan Papi dulu,untung wajah Alza Sembilan puluh persen ikut mami.
Tapi bagus juga sih…ada si Ima,abis mbok Surti tuh dah tua Bangka,dan lebih bagus lagi kalau DIPECAT!kerjanya lelet banget dah gitu budek lagi,nah lho kenapa coba mesti dipertahanin?!
Pokoknya perang dingin antara Alza dan Papi terus berlangsung sampai Papi ngaku kalah.Jangan salahkan Alza yang punya watak keras ya….ini kan sifat Papi juga!

1 Januari 2004

Dear Diary…

Selamat Tahun Baru!!!!!
Happy New Year!!!!!
Ih….. Alza senang banget hari ini.Tahun baru dapat Hp baru,akhirnya Papi nyerah juga!Alza gitu lho……
Dapat COWOK baru,catat itu Alza dapat cowok baru.pasti penasarankan?namanya Satria Praha Wijaya,kerenkan namanya dan lebih keren lagi doi dong!akhirnya cewek-cewek satu sekolah gigit jari semua.
Tapi kayaknya Papi kurang setuju deh,bukan dengan Satrianya sih….tapi karena Alza harus konsen dulu dengan belajar.Papi gak tau sih gimana BTnya seharian disekolah melototin buku?Papi kan gak pernah sekolah tapi karena kuatnya keinginan Papi untuk merubah hidup jadi deh Papi sekarang.Ahmad Thariq pemilik Bank Swasta Islam.
Dan yang lebih heboh lagi si mbo Surti yang udah uzur akhirnya punya anak!hebat kan?langsung gede lag!Tadi setelah makan malam bersama Papi ngumumin kalau sekarang Ima sudah sah menjadi anak mbok surti secara hukum,mbok surti nangis bahagia gitu deh….ya iyalah dia dengan Ima kan mirip banget kalau dilihat dari monas!hi….orang idiot sekalipun bisa tau kalau Ima pasti anak angkatnya karena Ima yamg tinggi manis itu punya ibu gendut,pendek kayak buntelan gitu deh…..Cuma ada satu sih yang mirip,hidung mereka sama-sama mancung!kalau Ima mancung keluar si mbok mancung kedalam hi…..makanya gak salah kan kalau Alza ketawa ngakak gara-gara bayangin itu!serta merta Papi langsung murka dengan Alza,tapi Alza gak salah kok emang lucu!dimana-mana kalau suatau hal yang lucu pasti buat orang tertawa kan???
Alza tinggal pergi aja Papi lagi nyanyi-nyanyi tadi,sayup-sayup Alza dengar Papi ngomelin mami juga karena ternyata yang bujukin Papi untuk belikan Alza Hp[ adalah Mami.Thanks yah Mam….
Hoah,Alza ngantukkkk….

10 Januari 2005

Dear Diary….

Sepuluh hari sudah umur pacaran Alza ama Satria,duh tau gak sih doi tuh romantis banget!hampir tiap hari diatas meja Alza dikelas selalu ada bunga mawar.Alza makin sayang deh ama dia,apalagi cewek-cewek satu sekolah selalu memandang iri ke Alza!
Alza makin kesel dengan Ima.sejak ada dia Papi suka banget banding-bandingkan Alza dengan Ima!yang anak Papi kan Alza bukan pembokat yang bau tengik itu!
Udahlah sering menyinggung masalah kematian eh sekarang karena prestasi si Ima!untung aja Alza udah SMA,kalau masih SMP mungkin Alza satu sekolah dengan dia!idih….apa kata dunia dong?
Pokoknya Alza kesel ama tuh anak,dan jangan main-main dengan Alza belum tau dia siapa Alza!

15 Januari 2005

Dear Diary…

Tau gak tadi,Alza sempat baca Diary si kunyuk itu.Ternyata Dia doyan juga nulis Diary atau jangan-jangan dia sengaja meletakkan diatas meja dapur biar Mami ndak sengaja baca tentang kisah-kisah dia yang sok menyedihkan?!
“Aku melihan dua tubuh itu terbujur kaku,putih pucat,penuh dengan senyum sehingga aku begitu penasaran apa yang mereka pikirkan saat gelombang raksasa itu membanting tubuh mereka hingga terdampar di depan masjid ini.Ayah dan Bunda seolah tahu keberadaan aku yang sedang mengajar madrasah anak-anak di masjid. Dan saat awan gelap dengan angina yang mengamuk aku hanya bisa berkata dalam hati agar Sang Khaliq menyelamatkan mereka Ayah dan Bunda yang mencari nafkah di Pantai”
Cari muka banget kan kalau sampai dibaca oleh orang satu rumah.
“Aku bersyukur sekali bertemu dengan Pak Thariq yang ternyata adalah putra Aceh yang merantau.Beliau sangat baik dan berhati mulia begitu juga dengan Ibu Maisha.Dan aku mendapatkan Bunda baru dia benar-benar sangat menyayangi aku!dan aku dipertemukan juga dengan non Alza yang cantik seperti boneka.Dia sangat cerdas aku iri sekali dengan non Alza yang sangat mudah menciptakan puisi dalan waktu sekejap dan cerpen-cerpennya yang selalu dia buang ditong sampah Karena selalu salah.Non Alza adalah tipe orang perfeksionis,makanya aku paling rajin mungutin sampah dikamar non Alza,karena cerpen-cerpenya bgus sekali.”
Nah…kali ini dia sengaja muji-muji aku biar aku gak nyolot terus dengan dia.Tapi jangan harap ya….Alza bakal buat kamu nulis di Diary ini dan bilang kalau aku GAK BETAH dirumah ini!Tunggu aja…..!

22 Januari 2005

Dear Diary

Aduh!Alza kehabisan akal neh ngerjain sikunyuk itu!
Padahal tiap hari selalu ada aja hal yang Alza buat biar dia gak diam untuk istirahat sedikitpun.Tapi yang buat Alza makin kebakaran jenggot dia malah menikmati banget diperlakukan seperti itu dengan Alza!
“Hubungan aku dengan non Alza semakin bagus,aku senang banget karena nono Alza senang memanggilku.”
Gak salah apa?semakin bagus,wong Alza selalu teriak-teriak kearah dia suruh dia ini itu ampe mbo surti ngambek karena semua bagian dia dikerjain sama Ima!
“Akhirnya aku bisa bilang kalau aku suka dengan tulisan-tulisan non Alza,trus aku kasih ide untuk non Alza agar tulisan-tulisannya diterbitkan aja,dan Tuan Thariq tambah bangga dengan non Alza.”
Tapi kok dia gak nulis sih…kalau abis kejadian itu Alza ngamuk-ngamuk ampe nampar dia!jangankan buat si kunyuk itu gak betah,sedih aja gak!malah kayaknya bahagia sekaliiii!
Huh pusing aku ngadepin si kunyuk ini tapi jangan harap Alza bakal nyerah ya!

1 Februari 2005
Dear Diary

Akhirnya Alza ngaku kalah deh!
Cape Alza ngadepin tuh anak,dia malah bahagia banget kalau Alza omelin.
“Itu tandanya non Alza perhatian dengan Ima!”
Katanya lagi yang buat otak Alza buntu menciptakan strastegi baru tiap detik.
Mendingan Alza sibuk demgan valentine yang udah semakin dekat,gara-gara selalu mikirin rencana guna penindasan si kunyuk itu Satria makin jauh dengan Alza….Berapa hari ini dia gak kirim kata-kata romantis lagi,Alza sedih banget!apa Satria udah gak sayang lagi ama Alza….
Pokoknya valentine ini harus balikin Satria Alza seperti yang dulu!

5 Februari 2005

Dear Diary

Satria ternyata gak MARAH ataupun GAK SAYANG lagi dengan Alza.
Hari ini dia datang kerumah,dan lebih happynya lagi Papi dan Mami lagi gak ada dirumahSerasa dunia milik berdua deh…
Alza seneeeeeng banget!
LUV U SATRIA.

16 Februari 2005

Dear diary

Hai…..
Mungkin agak aneh yah karena tulisannya beda dengan tulisan Alza,iya ini tulisan suster yang baik hati.Namanya suster Anis.
Alza gak bisa liat….
Alza buta!
14 februari yang Alza pikir bakal jadi hari teristemewa bagi Alza tapi malah menjadi petaka.Semua gara-gara Satria yang berengsek itu!
Seandainya Alza berpikir lebih jernih lagi dan mau dengar kata-kata Ima semua gak bakal terjadi.
Satria Brengsek!!selama dirumah Alza waktu Papi dan Mami gak ada dirumah ternyata dia selalu menggoda Ima dan hamper berbuat yang tidak senonoh dengan Ima.Tapi karena Alza dibutakan oleh cinta,Alza membela Satria dan memfitnah Ima yang mau merebut Satria dengan cara rendahan!
Alza nyesel…waktu itu keadaan Ima pasti sangat tertekan dan shock,tapi Alza malah mengancam mbok surti dan Ima untuk tutup mulut dengan Papi dan Mami atau mereka akan menjadi gelandangan selamanya!Alza jahat ya!
Dan malam itu saat Alza diijinkan Mami untuk pergi keacara valentine,diam-diam Ima membuntuti Alza.Dia gak ingin terjadi apa-apa dengan Alza!Firasat Ima betul,Satria hampir saja…..di dalam mobil Alza jalan yang sepi.
Ima menolong Alza,dan saat Alza sangat shock dan terpukul sebuah truck didepan kami datang dengan kecepatan yang sangat laju,sehingga kami hanya bisa terdiam tak berkutik.,
Ima mendorong Alza,Alza terlempar ke semak-semak dan merasakan benda itu menusuk dua mata Alza dan semua berubah menjadi gelap….
Ima maafkan Alza…
Alza sayang Ima,Ima sadar ya…..ntar Alza minta dengan Papi dan Mami agar kita satu kamar.Alza mau Ima baca semua cerpen-cerpen Alza.dan Alza janji bakal menyelesaikan semuamya dan gak bakal buat Ima penasaran lagi.
Ima sadarlah…..demi Alza.
Alza yakin Ima bisa menghadapinya.Buka matamu ya Ma….Alza lupa bilang mata Ima bagus deh…cokelat muda.

20 Februari 2005

Dear Diary

Aneh yah…tulisan Alza balik lagi??
Setelah tiga hari Ima berjuang akhirnya Ima menemui kedua orang tuanya disurga.
Pasti kali ini dia tersenyum dari surga melihat Alza,melihat?bisa gak ya?
Ima memang gadis yang sangat mulia,kali ini cita-cita Alza tidak lagi pengen jadi orang beken tapi menjadi orang yang bermanfaat bagi semua orang.
Seperti Ima,meski maut akan menjemputnya yang diingat hanyalah Alza,si nona yang jahat!
Dan hadiah terindah dari Ima untuk Alza dua buah bola mata cokelat muda yang sangat cantik.Selain itu dari mata Ima,Alza memiliki keistimewaan yang selama ini tak Alza punya yaitu PANDANGAN YANG SELALU POSITIF PADA SETIAP ORANG.Alza senang sekali,inilah hadiah yang paling berharga.
Alza sayang Ima…..
Maafkan Alza ya…..
BTW Ima bisa liat Alza gak dari surga???




THE END




BIOGRAFI PENULIS
Gadis cantik yang jago mencubit dan menggigit ini lahir di Singkawang, 20 Juni 1988. mempunyai kepribadian yang lembut namun tak dapat diimplementasikannya sekarang, mungkin nanti setelah berkeluarga dan mengurus anak. Baik, suPel, pintar, PeDe dan asyik, itu yang positif. Kalo yang negative,,,, huuu banyak sekali; mulai dari suka mencubit, suka menggigit, kadang over PeDe, kalau udah marah gayanya seperti Ultramen lagi sakit gigi alias DIAM seribu bahasa, dan yang lebih parah lagi Do’I demen banget ngejahilin teman-teman di sekitarnya, nularin virus suka dandan, centil dan masih banyak lagi deh… mau ditulis semua takut digigit ama Empunya. Nulis ini aja udah ancang-ancang mau kabur biar ga kena gigit…

Orangnya mandiri banget, karena sejak lulus SD 10 Pasiran, Singkawang, Doi ngelanjutin sekolah di Ma’had Al-Zaytun, Indramayu Jawa Barat selama 6 tahun. Dia hobi banget menulis, baik fiksi maupun non fiksi. Meski belum pernah dipublikasikan, tapi tulisan-tulisannya patut di acungi jempol. Bisa dibilang Ismaniar Muthmainnah ini adalah seorang pemikir yang kritis dalam menyikapi berbagai fenomena hidup yang menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Menulis itu indah, begitu dia bilang. Ia ingin mempersembahkan yang terbaik untuk kedua orang tua yang sangat disayangi nya dengan cara mewujudkan mimpinya meraih Scholarship ke Australia.

Sejak masuk FISIP Untan dan mengikuti beberapa organisasi, yaitu Lingkar Studi Ilmiah Mahasiswa, Resimen Mahasiswa, Bengkel Seni Fisip Untan dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, doi semakin kiat menulis. Salah satu cerpennya adalah Something Spesial yang khusus Ia buat dengan gaya yang berbeda dan dipersembahkan untuk teman special yang lagi ulang tahun.

Jika ingin mengirimkan kritik dan saran pada Niar, silahkan aja kirim ke
Jln. Sepakat II Blok O Kost Ananda Kamar M
085252478074
Atau lewat Email di niar_garra@yahoo.co.id
niardream@gmail.com
langitqu.blogspot.com

Tentang Niar

Minggu, 09 Maret 2008

Dari segi fisik sih apa yang dapat niar banggakan tentang Niar,tapi yang Niar yakin semua orang pasti pinya kelebihan tersendiri.
Yang niar faham tentang Niar adalah,keinginan Niar yang besar untuk menggapai mimpi.

Berhasil!

ternyata menulis tuh asyiiiik banget!gak percaya?datang aja ke blog baru niar.....